LUKA

Jumat, 28 November 2008

kau tak akan bisa mengambil luka dariku
kau tak akan bisa mengambil duri dariku
kau tak akan bisa mengambil jarum dariku
tak kan bisa

terlalu sakit
terlalu dalam
terlalu pedih

sakit
pedih
luka
hampa

saat batu yang kau lempar
ke dasar sungai mimpiku
menjadi gelombang
yang tak kunjung reda

hanya hanya hatiku
yang mampu menghapusnya

aku tetap menungu
sampai gelombang itu hilang
sampai gelombang itu berhenti
sampai gelombang itu mati

aku telah terlalu lama menunggumu
aku terlalu lama menantimu
sendiri di balik sungyi
melihat di balik pelangi

tak hanya menunggu
tak hanya menanti
aku telah mengungjap
aku telah berucap

tak satupun kata yang kau dengar
tak ada satu kata yang kau rasa
tak ada satu kata yang kau anggap
tak ada satu kata yang kau kena

aku terlalu jemu
menanti dan menunggu
semua tindakanmu
semua tingkah lakumu

aku tak kau anggap
aku tak kau rasa
aku tak kau hiraukan

melepuh
meradang
mengelupas
pecah

harus dengan apa aku berkata
harus dengan apa aku berucap
tlah ku lakukan banyak cara
walau itu bukan semua

kini aku hanya ingin usai
mengakhiri cerita bodoh ini
menamati semua omongkosongmu
mengkhatami semua penantianku

aku pergi
tak ingin kembali
tak ingin menoleh lagi
ke arahmu yang tertawa
dengan semua dayangmu

aku akan mengobatinya sendiri
aku tak akan memintanya darimu
aku terlalu lelah meminta
aku hany ingin menutup mata

1 penjamah dan penanti posting:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.